- Sekolah, perguruan tinggi, tempat-tempat kursus.
Di lembaga-lembaga pendidikan adalah pangsa pasar paling baik untuk usaha penerbitan. Merekalah konsumen buku terbesar di manapun dan kapanpun. Apalagi sekarang setelah merebaknya gadget, minat baca masyarakat mulai bergeser dari buku konvensional ke e book. Sedang di lembaga pendidikan umumnya masih bertahan pada buku konvensional. Hanya saja jangan sampai kita kembali ke era antara 90an sampai 2010an di mana pema saran buku di lembaga pendidikan sudah mendekati praktek-praktek mafia yang amat me rugikan dan mendlolimi para siswa. Kita harus menggunakan pendekatan pemasaran yang lebih berbudaya dan terhormat.
- Perpustakaan umum, baik nasional, wilayah, daerah, kecamatan, maupun desa. Secara ber kala mereka selalu mengupdate dan meremajakan buku-buku koleksi mereka. Apalagi jika kita memiliki buku-buku annual, maka mereka akan selalu berlangganan setiap tahunnya.
- Setiap instansi pemerintahan maupun perusahaan swasta umumnya memiliki koperasi yang memasarkan apapun yang dibutuhkan oleh para pegawai. Salah satu yang mereka bu tuhkan adalah buku bacaan, baik buat dirinya sendiri maupun buat isteri dan anak- anaknya.
3. Pedagang buku eceran
- Toko buku, baik besar maupun kecil, baik yang ada di Mall-mall, maupun kios-kios kecil serta lapak-lapak pedangang kaki lima di pusat-pusat bursa buku, seperti di Shopping Cen tre di Yogyakarta, di Jl. Semarang, Surabaya, di Pasar Johar Semarang, di Senen dan Jati negara, Jakarta dsb.
- Agen-agen distribusi massal musiman.
- Agen pedagang keliling Agen ini memiliki pasukan pengecer buku keliling. Ada yang ke liling pakai mobil, motor, sepeda, dan berjalan kaki. Hampir seluruh pelosok kota dan desa dapat dijangkau oleh agen ini.
- penjaja asongan di angkutan umum, pasar, perkantoran, tempat-tempat wisata, dll.
4. Distributor buku
Distributor buku adalah pedagang perantara, yaitu antara penerbit dengan pengecer. Distributor besar yang berskala nasional memiliki jaringan nasional. Hampir di setiap daerah mereka memiliki perwakilan dan gudang penyimpanan buku. Mereka selalu siap memasarkan setiap buku yang kita terbitkan ke seluruh pelosok tanah air. Distributor sangat membantu penerbit dalam menjangkau pengecer-pengecer di pelosok yang tidak mungkin dijangkau oleh penerbit. Bagi pengecer sangat terbantu dalam menyediakan dagangan beraneka buku dari aneka penerbit.
Sesuai dengan fungsinya sebagai pedagang perantara, seharusnya distributor tidak boleh merangkap sebagai pengecer. Praktek rangkap fungsi ini menjadi biang keladi rusaknya harga pasaran buku. Terjadi perang diskon antara distributor dan pengecer. Kebanyakan pengecer umumnya kalah bersaing. Para konsumen berbondong-bondong lari ke distributor yang bersemboyan BELI ECERAN HARGA GROSIRAN. Padahal para pengecer umumnya adalah rakyat golongan ekonomi lemah, sedang distributor umumnya para pemilik modal besar,
No comments:
Post a Comment
Mohon komentarnya untuk perbaikan setiap langkah kita kedepan.