Pada prinsipnya pembuatan kerupuk rambak adalah usaha untuk membuat kerupuk kulit tiruan, baik rasanya, warnanya maupun teksturnya. Bila semuanya dilakukan dengan benar maka sekilas penampilan kerupuk rambak sangat mirip dengan kerupuk kulit. Yang sedikit berbeda barangkali aromanya. Kalau kerupuk kulit agak berbau aroma sapi, maka kerupuk rambak beraroma bawang putih. Untuk merubah tekstur kerupuk tapioka yang tingkat kepadatannya rendah menjadi berkepadatan tinggi, maka adonan tapioka dicampur dengan tepung terigu. Prosentasenya dapat digeser dari 50 -50 menjadi 40 –60 atau 30 –70 atau lebih tergantung dengan selera mengenai tingkat kepadatan dan pengembangannya. Makin banyak campuran terigunya, makin padat tekstur kerupuknya dan makin kecil tingkat mengembangnya. Makin sedikit campuran terigu makin kurang kepadatan dan mengembangnya. Ini kaitannya bukan hanya masalah kepadatan melainkan juga masalah ekonomisnya. Makin mengembang berarti makin besar ukuran kerupuknya. Makin kurang mengembang berarti makin kecil ukuran kerupuknya. Kalau kerupuknya kecil, satu bungkus kantong plastik kecil bisa berisi 5 biji kerupuk rambak. Kalau kerupuknya mengembang besar, maka bisa hanya berisi 4 biji.
Meskipun demikian pergeseran prosentase tersebut tidak sampai merubah karakter kerupuk kulit tiruan, terutama mengenai kepadatan, rasa maupun warnanya.
BAHAN-BAHAN :
1. Tepung tapioka 7 kg.
2. Tepung terigu 3 kg.
3. Bawang putih 1/2 kg.
4. Garam secukupnya
5. Vetsin secukupnya
6. Soda kue 1 sdm.
7. Garam kuning 1 sdm.
8. Air 10 lt.
CARA PEMBUATAN
1. Bawang putih, garam dan garam kuning ditumbuk halus.
2. Campur tepung tapioka, tepung terigu dan semua bumbu dalam bak adonan.
3. Tuangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk terus sampai memperoleh keenceran yang pas dan tidak ada tepung yang menggumpal.
4. Tuang di dalam loyang dengan ketebalan 1 cm.
No comments:
Post a Comment
Mohon komentarnya untuk perbaikan setiap langkah kita kedepan.