Wednesday, 4 November 2015

PEMASARAN BUKU (Bagian 1)




Buku telah selesai kita cetak. Sekarang saatnya kita  memasarkannya. Sejak sebelum buku kita tulis, tentunya kita telah memiliki gambaran siapa saja yang akan membaca buku kita. Di situlah target pemasaran kita. Ketika saya memulai usaha penerbitan, saya menulis buku Serial Merantau ke Saudi. Buku-buku ini berisi mengenai berbagai keterampilan dan pengetahuan mengenai budaya dan bahasa Arab serta motivasi kerja. Dalam pikiran saya sudah terbayang ratusan ribu calon TKI di kantor-kantor PJTKI yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya sedang berebut membeli buku saya.

Begitu buku selesai dicetak saya langsung membuat surat permohonan kerja sama dengan hampir seratus kantor PJTKI untuk memasarkan buku saya. Ternyata sebagian besar mereka setuju menjalin kerja sama. Memang tidak semua lancar. Ada beberapa PT yang tiap minggunya memesan 200 sampai 400 eksemplar, tetapi banyak pula yang sebulannya hanya memesan 50 sampai 100 eksemplar. Sibuk memang.  Kesana kemari promosi dan melayani pesanan. Kuping sampai panas bertelpon, mengecek setiap pelanggan apakah bukunya sudah habis apa belum. Keringat bercucuran mengangkat kardus menghantar setiap pesanan. Belum lagi harus ngurus cetakan setiap kali buku mau habis.

Kalau target pasar selalu stabil sepanjang tahun, bahkan selalu meningkat, maka lumayanlah buat dapur selalu mengepul.  Hanya saja bila target pasarnya naik turun tidak menentu seperti di atas. Waktu TKI masih booming pesanan hampir setiap hari selalu ada, tetapi begitu pengiriman TKI sementara dihentikan, mulailah terasa menyesakkan.

Untuk jangka pendek dan oplah yang belum begitu banyak, teknik pemasaran seperti tersebut di atas memang masih memungkinkan, tetapi untuk jangka panjang dan jangkauan target pasar yang lebih luas, maka kita memerlukan jasa distributor. Distributor umumnya memiliki jaringan pemasaran yang luas, bahkan banyak yang tidak terbatas wilayah propinsi, melainkan juga meliputi wilayah  nasional dan internasional. Apalagi jika penerbitan kita telah berkembang dengan banyak judul buku, banyak pengarang, banyak karyawan, banyak modal, tentu tidak mungkin semuanya kita pasarkan sendiri.

Pemasaran adalah nyawanya penerbitan. Penerbitan tidak mungkin jalan jika pemasarannya macet.  Buku yang sudah terlanjur kita cetak akhirnya hanya kita jual kiloan di tukang loak. Gagallah cita-cita kita sebagai penerbit. Modal habis. Uang tidak kembali.

Paling tidak ada empat target pemasaran buku, yaitu :

1. Perseorangan
  Calon pelanggan perseorangan ini dapat berhubungan langsung dengan penerbit lewat :
  - showroom penerbit, misalnya berupa toko buku eceran yang berada di satu kompleks dengan penerbit atau di toko-toko cabang di berbagai daerah.
  - pesanan langsung lewat telepon dan dikirimkan lewat paket kilat.
  - penjualan secara On Line.

BERSAMBUNG........
Selanjutnya :
PEMASARAN BUKU (Bagian 2)

No comments:

Post a Comment

Mohon komentarnya untuk perbaikan setiap langkah kita kedepan.

Blogger Widgets