Tuesday, 2 February 2016

PERMASALAHAN KERTAS DALAM PROSES CETAK 1








1. Kertas Terlalu Lembab

Kondisi kertas sangat dipengaruhi oleh cuaca. Kondisinya kadang-kadang tidak ideal untuk dicetak, misalnya terlalu lembab. Jika kertas terlalu lembab, maka tinta akan lama kering. Hal ini berdampak pada terjadinya set off. Antara lembar yang satu dengan lembar yang lain saling lengket dan tintanya pun ikut menempel di lembar yang lain.

Kertas yang terlalu lembab juga dapat menyebabkan tidak register. Hal ini disebabkan oleh mengembangnya ukuran lebarnya kertas ketika dalam keadaan lembab. Masukan warna yang lari-lari atau cetak separasi yang warna dan bentuk gambarnya menjadi rusak adalah sisebabkan oleh kelembaban kertas yang tidak sama ini. Waktu mengatur register kebetulan menggunakan kertas yang keembabannya baik dan ketika proses cetak berlangsung tercampur dengan tumpukan kertas  yang terlalu lembab.


Kertas yang terlalu kering tidak luwes, kurang fleksibel, rapuh, berdebu, menusut, mudah bermuatan listrik statis dan susah digarap. Kertas yang terlalu basah mudah robek, lemas/letoi, memuai dan lambat kering tintanya. Kelembaban kertas yang baik adalah antara 5 –10% dari berat kertas.

Tingkat kelembaban kertas tidak harus mutlak sekian persen. Yang paling pas tingkat kelebabannya relatif sesuai dengan kelembaban ruangan cetak. Kalau perlu lebih tinggi sedikit dari pada tingkat kelembaban ruangan percetakan. Dengan demikian maka ketika kertas naik cetak beberapa kali sudah tidak mengalami pengembangan yang terlalu mengganggu.

Bila kertas terlalu kering, maka dapat dikondisikan dengan menghembuskan blower pelembab dengan kelembaban antara 5 sampai 8% lebih tinggi dari kelembaban udara dalam ruangan percetakan. Lama penghembusannya sampai kelembaban kertas sama dengan kelembaban udara dalam ruangan percetakan atau lebih sedikit.

Tingkat kelembaban kertas dapat diukur menggunakan Higrometer tusuk. Caranya yaitu ujung higrometer ditusukkan ke dalam tumpukan kertas, sedikitnya 15 Cm di bawah lembaran kertas.

Khususnya untuk cetak separasi yang benar-benar berkualitas tidak hanya diperlukan pengetahuan praktis, melainkan juga pengontrolan teknis yang teratur. Bekerja dengan hanya mengandalkan kira-kira tidak dibenarkan dalam perusahaan modern. Semua harus diukur dengan pasti menggunakan alat.


 2. Pori-pori Kertas Tidak Seragam

Keadaan pori-pori kertas berpengaruh pada pengeringan tinta. Kertas yang baik dapat menyerap tinta secara merata, karena pori-porinya merata di seluruh permukaan kertas. Demikian pula, kertas yang berpori-pori (HVS misalnya) lebih cepat kering daripada kertas yang tidak berpori (Art Paper misalnya).

Kadang-kadang, karena berbagai sebab ada  kertas yang pori-porinya tidak merata sama dalam satu lembar kertas. Oleh karena itu ada istilah pengeringan lokal. Dalam satu lembar kertas ada bagian yang sudah kering dan ada bagian lain yang belum kering.

Keadaan tersebut disebabkan oleh cara penumpukan yang salah. Kertas yang terlalu kering jika ditumpuk di ruangan yang lembab. Bagian yang menyerap kelembaban udara hanya di sekeliling bagian pinggiran kertas. Akibatnya bagian sekeliling piggirannya akan mengembang, sedang bagian tengahnya tidak, sehingga kertas menjadi menggembung di tengah. Hal ini selain menyulitkan ketika melewati lintasan proses cetak juga menyebabkan bagian pinggirnya lebih lambat mengering daripada bagian tengahnya.

Kadang-kadang, karena berbagai sebab ada  kertas yang pori-porinya tidak merata sama dalam satu lembar kertas. Oleh karena itu ada istilah pengeringan lokal. Dalam satu lembar kertas ada bagian yang sudah kering dan ada bagian lain yang belum kering.

Keadaan tersebut disebabkan oleh cara penumpukan yang salah. Kertas yang terlalu kering jika ditumpuk di ruangan yang lembab. Bagian yang menyerap kelembaban udara hanya di sekeliling bagian pinggiran kertas. Akibatnya bagian sekeliling piggirannya akan mengembang, sedang bagian tengahnya tidak, sehingga kertas menjadi menggembung di tengah. Hal ini selain menyulitkan ketika melewati lintasan proses cetak juga menyebabkan bagian pinggirnya lebih lambat mengering daripada bagian tengahnya.

Begitu pula sebaliknya jika kertas lembab ditumpuk di ruangan yang kering, maka hanya bagian sekeliling pinggirannya yang mengering, sedang bagian tengahnya tidak. Hal ini akan menyebabkan bagian tengah kertas menjadi cekung. Dampak terhadap proses cetaknyapun sama, kusut, register tidak tepat, bagian tengah lambat kering tintanya.

No comments:

Post a Comment

Mohon komentarnya untuk perbaikan setiap langkah kita kedepan.

Blogger Widgets