Wednesday, 25 November 2015

TAMBAL BAN KONVENSIONAL



Tambal ban jenis ini adalah cara yang paling tradisional dari cara-cara tambal ban yang lain. Hampir 80% langkah-langkahnya mirip dengan tambal ban bakar. Yang membedakan pada proses penambalan jenis ini tidak menggunakan tungku bakar. Karet penambalnya bukan barang pabrikan, melainkan karet dari ban dalam bekas.


Adapun pengerjaannya adalah sebagai berikut :

1. Lepas roda mobil yang akan kita tambal ban dalamnya.
2. Buka ban luarnya dengan menggunakan cungkilan ban mobil.
3. Pompa ban dalam seperlunya.
4. Masukkan ke dalam air untuk menemukan bagian ban dalam yang bocor.
5. Bila sudah ditemukan, yaitu bagian yang mengeluarkan gelembung udara, maka tandailah dengan mencolokkan potongan lidi ke dalam bagian yang bocor itu.
6. Masukkan lagi ke dalam air, barangkali masih ada bagian yang bocor.
7. Bila sudah tidak ditemukan kebocoran yang lain, kempeskan ban dan keringkan bagian yang bocor.
8. Kerok sekeliling bagian yang bocor dengan menggunakan gergaji besi.
9. Setelah permukaannya kasar kemudian bersihkan dari serpihan-serpihan hasil kerokan.
10. Oleskan lem karet secara merata dan tipis. Jangan terlalu tebal karena ini akan mengurangi daya lengket lem.
11. Sambil menunggu proses pengeringan lem ambil ban bekas dan kerok selebar kerokan pada ban yang akan kita tambal.
12. Setelah kerokannya sempurna dan dibersihakan, potong bagian yang telah dikerok itu. Bentuknya bisa empat pesegi, bisa oval, bisa bulat sesuai dengan karakter lubang yang bocor, melebar, memanjang atau hanya seperti setitik jarum.  Olesi dengan lem karet secara merata dan tipis pada potongan ban dalam itu. Berikan tiupan berulang-ulang agar cepat kering lemnya.
13. Setelah keduanya kering, keduanya direkatkan sedemikian rupa sehingga keduanya menempel secara tepat dan rata, tidak boleh ada bagian yang menggelembung, harus benar-benar rata seratus persen.
14. Untuk memperkuat tambalan diberikan pukulan dengan gagang palu atau gagang obeng secara berulang-ulang pada bagian yang ditambal dam di bawahnya diberi alas kayu atau besi agar pukulannya efektif.
15. Bila semuanya dilakukan dengan benar maka tambalan sudah sangat kuat, tidak kalah kuat dengan tambalan bakar. Bukan hanya kuat karena teknik pengelemannya, melainkan juga karena struktur jaringan molekul karetnya tetap original, tidak berobah menjadi matang dan keras seperti tambal ban bakar. Saya dulu sering membantu bengkel tetangga sebelah saya yang fanatik dengan teknik ini dan bengkelnya laris, tidak pernah sepi pelanggan.


No comments:

Post a Comment

Mohon komentarnya untuk perbaikan setiap langkah kita kedepan.

Blogger Widgets