Bahan utama kerupuk tapioka adalah tepung tapio
ka (tepung singkong). Tekstur tepung tapioka lebih mirip dengan tepung sagu (berasal dari pohon sagu), yaitu halus dan licin. Ini sangat berbeda dengan tepung terigu yang lebih kasar dan tidak licin.
Proses pembuatan tepung tapioka memang sangat berbeda dengan tepung terigu, tepung beras atau yang sejenisnya. Bila tepung terigu dibuat dari biji gandum yang digiling, maka tapioka, hanya sari pati (pati) singkong. Caranya yaitu singkong mentah (bisa juga gaplek) dibikin tepung (digiling ataupun diparut) kemudian direndam air dan diaduk aduk dan didiamkan semalaman. Paginya rendaman tepung singkong itu diperas pakai saringan kain kasa dan ditampung dalam bak. Air perasan tersebut kemudian didiamkan semalam. Paginya sudah diperoleh endapan calon tepung tapioka. Endapan tapioka berada di bawah dan airnya berada di atas. Setelah airnya dibuang maka akan kita peroleh tepung tapioka yang masih basah yang mirip seperti tahu, namun bertekstur padat. Tapioka basah ini kemudian dijemur sambil diaduk dan dibolak-balik sampai kering dan berbentuk tepung halus seperti bedak.
Harga tepung tapioka cenderung relatif lebih murah dibanding tepung terigu, namun kadang-kadang kalau ada kelangkaan di pasaran harganya hampir sama dengan terigu. Untuk menyiasati ketika harga tapioka naik, ada beberapa pengusaha kerupuk yang mencampurnya dengan tepung gaplek (tanpa proses perendaman) dan adapula yang membuat sendiri tapiokanya. Di daerah Yogyakarta dahulu ada salah satu merek kerupuk yang amat populer dan laris manis di manapun. Kerupuk merek lain belum laku, kalau kerupuk merek tersebut belum habis terjual. Padahal kerupuk tersebut komposisi adonannya dicampur dengan tepung gaplek. Campuran ini ternyata memberikan aroma, rasa dan kepadatan dan kerenyahan kerupuknya berbeda dengan kerupuk kaleng lainnya. Dan Justru perbedaan inilah yang membuat masyarakat pecinta kerupuk tergila-gila dengan kerupuk merek tersebut. Sudah lama saya tidak kembali ke Yogya jadi saya tidak tahu bagaimana nasib kerupuk aneh tersebut.
BAHAN-BAHAN :
Untuk setiap 10 kg tepung tapioka diperlukan 1 kg garam, 1/4 kg bumbu penyedap rasa (Sasa, Miwon dll), 1/4 kg terasi udang.
CARA MEMBUAT ADONAN
Cara membuat adonan kerupuk dengan alat cetak jongkok, berbeda dengan adonan roti, mie, untir-untir atau kue-kue kering lainnya atau berbeda dengan kerupuk yang dicetak dengan alat lain.
1. didihkan 30 liter air di wajan
2. Semua bumbu masukkan ke dalam air yang sudah mendidih dan aduk sampai rata.
3. Tuang tepung tapioka ke dalam wajan adonan dan bikin lobang di tengahnya.
4. Matikan api dan tuangkan air bumbu ke dalam tepung tapioka di tengahnya dari sedikit demi sedikit sambil diaduk terus sampai rata.
5. Setelah adonan berbentuk seperti dongkal, krowol-krowol kasar diamkan sekitar dua jam sehingga ketika akan diuleni sudah tidak panas lagi.
6. Ambil adonan sekitar satu kilo dan taruh di atas meja yang telah ditaburi tepung tapioka dan uleni terus sampai kalis, halus dan lembut, seperti adonan biskuit.
7. Masukkan ke dalam bosh cetakan dan cetaklah.
No comments:
Post a Comment
Mohon komentarnya untuk perbaikan setiap langkah kita kedepan.