Untuk merintis percetakan sungguhan, kalau ada satu set PC dan printer adalah termasuk syarat minimal biar workshop kita benar-benar mirip sebuah percetakan. Biar orang lewat tahu kalau ini percetakan. Apalagi kalau kita Nampak dari kejauhan lagi sibuk di depan computer (padahal bukan lagi nyetting tapi lagi seru main game).
Konsumen akan lebih puas kalau dia bisa melihat langsung pesanan cetakannya sedang disetting dan bisa mengkoreksi mengenai tata letak huruf, jenis font, tebal tipisnya huruf, warna tinta dan disain logonya dan lain-lain. Apalagi kalau dia bisa membawa pulang hasil print disain cetakannya. Ini akan sangat meyakinkan kalau kita memang professional. Komputer buat setting akan lebih efektif bila dilengkapi dengan printer dan scanner. Untuk dapat menyeting disain cetakan diperlukan beberapa aplikasi pendukung seperti Photoshop, Corel Draw atau Freehand ataupun Microsoft office. Disamping itu perlu juga kita punya banyak koleksi clip art , blangko kartu nama, nota, kwitansi, undangan dan aneka font sebanyak banyaknya.
Tanpa computerpun, percetakan bisa juga jalan. Yang penting ada order. Tukang setting ada di mana-mana. Lebih mudah nyari tukang setting daripada tukang cetak. Di tukang setting kita bisa ikut melihat bagaimana dia bekerja dan ikut mengkoreksi hasil settingannya. Sebelum diprint harus yakin betul tidak ada kesalahan, baik tataletak huruf, ejaan, jenis font dan ukuran pointnya. Begitu pula dengan keindahan desain grafisnya. Kalau sudah yakin semua ok barulah diprint. Ini hasil print sementara guna diproof dulu dengan konsumen. Jadi diprint pakai printer ink jet biasa dulu. Baru setelah dikoreksi dan diAcc oleh konsumen, bisa diprint pakai printer laser atau langsung dibikin paper master ataupun plate master.
Sekarang sudah banyak tempat-tempat setting yang memiliki Print Master ataupun plate master. Sehingga kita tidak perlu repot-repot print laser atau bikin film. Ini sangat nmenguntungkan, menghemat biaya, waktu dan tenaga. Settingan dari PC langsung bisa dicetak menjadi Paper Master maupun Plate Master.
Sekarang harga bikin paper master dan plate master hampir sama. Bedanya sedikit. Untuk ukuran folio paper master Rp 5.000,- Plate master Rp 7.000,- (diexpose langsung dari settingan di PC tanpa film). Untuk menjamin hasil cetakan lebih baik dan jumlah oplah lebih banyak disarankan menggunakan plate master. Apalagi beda harganya tidak seberapa.
Paper master hanya efektif untuk sekali pakai dengan oplah kurang dari 5000 lembar. Untuk presisi masukan multi warna sering mengsle. Ini akibat dari bahan master yang terbuat dari kertas, sehingga mudah mengembang waktu diprint, terutama ketika drum printernya telah menjadi terlalu panas. Penyebab lain adalah waktu master dipasang di silinder plat offset. Porforasi master mudah koyak , yaitu ketika ditarik untuk dipaskan pada gripper plat.
Plate master mampu mencetak puluhan ribu lembar kertas dan bila disimpan (setelah digom) tidak mudah rusak dan bisa dipakai berulang-ulang. Di samping itu posisi porforasinya ketika di pasang di gripper silinder offset tidak mudah koyak dan lebih tepat presisinya. Ini memungkinkan untuk cetakan multi warna dan sparasi. Demikian pula ketika ada naskah yang perlu dikoreksi lebih mudah dihapus dengan korektor.
Mencetak full color dengan oplah sedikit pun sekarang bisa dengan harga murah. Ini dimungkinkan karena adanya plate master yang tidak perlu film. Mesin cetaknyapun tidak harus mesin besar dengan 4 silinder. Dengan mesin kecilpun yang hanya 2 silinder seperti mesin gestetner atau multilith bisa juga. Hasilnya juga tidak kalah jauh beda. Yang penting area blocknya tidak terlalu luas. Block yang agak luas jika mau menggunakan mesin kecil bisa diakali menggunakan cetak sparasi. Dengan sparasi berarti blocknya diubah menjadi raster. Dengan demikian meskipun oplahnya sedikit (200 – 300 ex) tetap bisa melayani cetak brosur full color yang mengandung banyak block dengan harga murah.
Olah karena itu sebelum menentukan mau menggunakan master apa dan mesin apa perlu diperhatikan pula oplah dan harga yang dipatok. Salah dalam perhitungan tahap ini berdampak pada harga cetakan. Bila menggunakan mesin besar maka harganya jauh lebih mahal daripada mesin kecil. Jika terlau mahal kemungkinan kaburlah pelanggan. Jika harga ditekan dan tetap menggunakan mesin besar maka rugilah kita. Oleh karena itu kita harus pandai-pandai memilih mesin yang akan kita gunakan. Kita tahu ongkos cetak mesin double folio per plate sekitar Rp 70,000, Mesin kecil hanya Rp 25.000,-. Harga plate masternyapun beda plate folio Rp 7.000,-, Plate duble folio Rp 20.000,-
No comments:
Post a Comment
Mohon komentarnya untuk perbaikan setiap langkah kita kedepan.