Saturday, 17 October 2015

MENCARI ORDER CETAKAN



        Mati hidupnya usaha percetakan tergantung sepenuhnya kepada ada tidaknya order. Order adalah nyawanya percetakan. Sebuah percetakan boleh jadi tidak memiliki alat cetak sebijipun, tapi tetap bisa jalan asal ada order. Sebaliknya, meskipun perlengkapan cetaknya komplit, tanpa order jadilah workshop itu seperti gudang atau museum percetakan. Oleh karena itu usaha mencari order merupakan keharusan.
          Order harus selalu diusahakan tetap ada secara rutin. Kita tidak boleh hanya pasif  menunggu order. Kita harus aktif menjemput bola. Selain lewat iklan dan  brosur yang kita sebar sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya, kita harus mau dengan senang hati mendatangi kantor-kantor pemerintah maupun swasta, kampus, sekolah, pasar, mall maupun pusat-pusat perbelanjaan lainnya,  tempat praktek dokter, salon, tukang jahit, bengkel, laundry, toko bangunan, toko kelontong, warteg, Rumah makan Padang  dan lain sebagainya.
        Mereka umumnya lebih suka didatangi daripada pergi sendiri ke percetakan. Mereka  merasa tersanjung, jika kita berkunjung ke tempat mereka. Karena kita sudah jauh-jauh datang, kadang-kadang mereka sungkan untuk menolak. Yang sebenarnya tidak kepikiran atau belum waktunya mencetak, namun karena kita datang, mereka berusaha mencari-cari apa ya yang mau dicetak. Bagi mereka ini lebih efisien, menghemat waktu dan beaya.
       Dalam mencari order perlu adanya pendekatan yang baik dan benar. Ingat, pelanggan adalah raja.  Kita harus tahu adat sopan santun ketika akan menghadap raja. Bila tidak maka Raja akan langsung mengusir kita karena kita telah bersikap kurang sopan kepada raja. Sangatlah tidak enak kalau baru saja permisi sudah diusir. Bagaimana mau dapat order kalau belum apa-apa sudah diusir. Oleh karena itu kita harus pandai-pandai  membawa diri, baik dalam bersikap maupun dalam berbicara. Setiap orang senang bila dihargai, dihormati, dipuji dan diperlakukan dengan baik dan sopan. Pintu rumah atau kantor selalu terbuka untuk orang yang tahu sopan santun, ramah dan rendah hati. Menghargai orang lain berarti menghargai diri sendiri. Tidak sopan berarti tidak menghargai orang lain. Setiap orang pasti akan marah bila merasa tidak dihargai. Bila kita tidak sopan, pintu pun langsung ditutup sebelum kita masuk.
         Jika  pandai membawa diri tidak mustahil kita akan mendapat order aneka macam jenis cetakan. Apalagi bila yang didatangi adalah kantor perusahaan. Meskipun hanya industri rumahan, tetapi ada kemungkinan orderannya rutin. Perusahaan umumnya memerlukan bermacam-macam bentuk cetakan, mulai dari kop surat, amplop, nota, kwitansi, kartu nama, label, brosur, sticker, spanduk, neon box, baliho, stempel, sablon kaos, sablon plastic, sablon payung,kalender, booklet, box makanan dan lain-lain.
        Jangan abaikan setiap peluang. Hanya saja kalau belum paham benar bagaimana proses produksi dan harganya, maka jangan buru-buru menetapkan harga. Ini akan berakibat buruk bila sudah ada kesepakatan harga, tiba-tiba lain hari anda datang lagi dan bilang harganya berubah. Setelah dicek di pasaran ternyata  dengan harga segitu anda tidak dapat apa-apa bahkan rugi. Konsumen yang awalnya sudah respek kepada anda menjadi kecewa. Ternyata kata-kata anda tidak bisa dipegang. Betapa malunya dia terhadap pimpinan dan staff yang lain. Dia sudah bercerita kepada mereka betapa murahnya harga cetakan anda dan sudah memuji-muji anda sopan dan meyakinkan. Eh ternyata anda tidak bisa dipegang kata-katanya . Bagaimana dia mempertanggungjawabkan semua itu kepada mereka. Lebih parah lagi kalau anda merubahnya ketika waktunya sudah mepet dengan hari H. Mau tidak mau dengan geram dan sumpah serapah  terpaksa menyetujui perubahan harga yang anda ajukan. Sudah tidak ada jalan mundur lagi. Mereka geram karena merasa telah dibohongi dan ditodong. “Ini yang pertama dan terakhir saya pesan cetakan kepada anda. Saya benar-benar kecewa. Ternyata percetakan anda tidak professional.”
      Misalnya anda memiliki daftar harga, maka tiap hari harus di update. Kadang-kadang daftar kurang komplit. Memang tidak mungkin mencantumkan semua produk cetakan selengkap-lengkapnya. Bila konsumen menanyakan berapa harga cetakan yang dipesan, kalkulasikan dengan cepat, tepat dan mantap. Jangan ragu-ragu. Kalau anda ragu-ragu maka konsumen pun jadi ragu-ragu pula. Ragu-ragu menunjukkan ketidak- profesionalan.
       Bila apa yang dipesan konsumen tidak ada dalam daftar, maka  seharusnya dicek dulu di pasaran. Sekarang harga kertas semacam itu berapa? Setting berapa? Ongkos cetak berapa? Ongkos finishing berapa? Tsansport berapa? Tidak hanya satu sumber anda bertanya. Tanyalah ke beberapa tempat. Makin banyak informasi harga makin baik. Ditanyakan pula kepada beberapa percetakan kalau cetakan semacam itu sekarang berapa?
    Observasi pasar. Inilah tahap yang paling penting sebelum anda melangkah kepada tahap selanjutnya. Anda harus berani mematok harga sesuai harga di pasaran atau kalau ingin diturunkan supaya bisa bersaing, maka jangan terlalu jauh. Jangan takut ditolak. Asal anda menjelaskannya dengan sejujur-jujurnya dan sejelas-jelasnya, maka mereka akan memakluminya. Sudah biasa pembeli ingin harga termurah, penjual ingin harga tertinggi. Lebih baik pahit dahulu daripada pahit kemudian. Mereka tentu bukan orang bodoh. Pasti mereka juga telah bertanya ke sana kemari berapa sih beaya nyetak cetakan seperti itu. Asal anda sudah memiringkan harga dan meyakinkan kalau cetakan anda lebih bagus dan lebih cepat selesai dari percetakan lain, maka anda tidak perlu takut mereka akan pindah ke percetakan lain.
     Bila sudah ada kesepakatan harga langsung dibuat nota pesanan dengan rincian keterangan pesanan, oplah, bahan, ukuran warna tinta, harga dan kapan jadinya. Ini yang tidak boleh lupa, yaitu tanda jadi berapa %, misalnya 50%. Tanda jadi selain membantu pembelian bahan juga menjadi pengikat biar tidak pindah ke percetakan lain. Kalau ada minta contoh cetakan yang pernah dibuat. Ini untuk memudahkan proses kerjanya dan agar sama dengan cetakan yang pernah dicetak.


No comments:

Post a Comment

Mohon komentarnya untuk perbaikan setiap langkah kita kedepan.

Blogger Widgets