Saturday 12 December 2015

CARA MENGGORENG KERUPUK RAMBAK





1. Pastikan kerupuk rambak dalam keadaan kering. Tanda kalau kerupuk sudah kering yaitu ketika beradu dengan kerupuk lain suaranya gemerincing dan mudah patah kalau dipatahkan.

2. Siapkan kerupuk yang akan digoreng di dekat bagian wajan kedua yang berada di belakang.

3. Masukkan minyak goreng sekitar setengah dari volume wajan. Wajan depan dan wajan belakang semua diisi.


4. Siapkan serok kerupuk besar dan serok aduk ditaruh di atas wadah penirisan.

5. Siapkan serok kecil dan sodet kayu di wajan belakang.

6. Pakailah masker agar uap minyak tidak terhirup ke dalam paru-paru.

7. Beberapa menit sebelum minyak di depan mendidih, masukkan kerupuk mentah ke dalam wajan di belakang. Perlu diketahui wajan belakang tidak langsung terkena api. Panas yang diperolehnya hanya sekedar aliran hawapanas dari kompor di bagian depan lewat lorong yang sengaja dibuat untuk menghubungkan antara tungku bagian depan dengan tungku bagian belakang. Oleh karena itu suhu minyak goreng yang ada di wajan belakang hanya sekitar 60 derajat celsius. Jadi tidak sampai mendidih. Wajan belakang digunakan untuk mempersiapkan kerupuk agar ketika dimasukkan ke wajan depan langsung mengembang secara maksimal. Di wajan belakang kerupuk diaduk-aduk terus sampai tingkat mengembangnya sekitar 10 %. Tandanya yaitu kedua ujungnya mulai nampak mengembang yang sebentar kemudian merambat ke bagian tengahnya dan siap di pindah ke wajan depan.

8. Sementara itu minyak di wajan depan sudah mendidih dan si tukang goreng  sudah siap menerima operan kerupuk dari si asisten dengan posisi bagian belakang serok aduknya menghadap ke arah si asisten. Jadi begitu kerupuk dimasukkan si tukang goreng langsung membenamkannya sampai dasar wajan. Diaduk dan dibenamkan sampai mengembang maksimal 100%.

9. Setelah kerupuk benar-benar mengembang maksimal segera angkat dari wajan menggunakan serok besar.

10. Taruh serok besar yang penuh kerupuk di atas wadah penirisan.

11. Sementara si tukang kembali konsentrasi pada proses penggorengan berikutnya, si pemilik kerupuk, yaitu loper kerupuk yang bertugas mengangkat serok besar yang berisi kerupuknya itu dan menuangkannya di tempat pembungkusan. 

   Uap gorengan kerupuk amat berminyak. Inilah sebabnya maka di kebanyakan pabrik kerupuk terkesan jorok dan kumuh, penyebabnya adalah uap dari minyak goreng yang mendidih. Kalau ada pemeriksaan dari instansi terkait biasanya yang paling disorot adalah masalah ini. Langit-langit dan dinding-dinding berlepotan sawang-sawang yang berminyak, lengket dan kehitam-hitaman.  Kita pun sehabis menggoreng, biasanya badan terasa lengket minyak termasuk lubang hidung. Untuk mengatasi ini, selain semua crew harus pakai masker, juga bisa dibuatkan cerobong asap di atas penggorengan, biar semua uap langsung terbang keluar ruangan pabrik.


No comments:

Post a Comment

Mohon komentarnya untuk perbaikan setiap langkah kita kedepan.

Blogger Widgets